Oleh
Rosadi Jamani
Selalu
terpuruk. Itulah kesan yang disematkan pada kontingen Kalbar ketika mengikuti
MTQ Nasional. Memang demikian faktanya. Apakah harus dibiarkan?
Dulu,
ada nama Hj Nurbaini Ramli, Hj Nursiah Ismail, Hj Rahmawati, merupakan qoriah
terbaik Kalbar yang berjaya di tingkat nasional dan internasional. Dulu juga,
Kalbar sangat diperhitungkan. Sayang, itu hanya sejarah dan sebuah cerita.
Belakangan, pamor Kalbar di tingkat MTQ Nasional sangat miris. Tiga MTQ sebelumnya
di Banten, Bengkulu, dan Maluku, Negeri Khatulistiwa berada di papan bawah.
Sangat mengecewakan. Tidak ada lagi juara. Kalau sudah tidak ada juara,
penyebab utamanya pasti minim pembinaan. Itu memang hukum alamnya.
Saat
ini Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalbar baru saja ganti pengurus.
Pengurus lama dikomandani H Syakirman. Pengurus baru sekarang adalah M Zeet
Hamdy Assovie. Beliau merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Kalbar.
Seluruh pengurusnya wajah baru. Karena baru, semangat dan tekadnya juga baru.
Penuh ambisi, mimpi, dan dedikasi.
“Harus
ada perbaikan peringkat,” tekad Ketua LPTQ Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie saat
rapat perdana pengurus. Tekad tersebut dinilai tidak berlebihan. Sebab, Kalbar
pernah melahirkan juara nasional. Potensi besar. Cuma bagaimana mempersiapkan
diri sebaik mungkin sebelum berlomba di tingkat nasional.
Konsep
sederhana sang komandan baru itu adalah terlebih dahulu mendirikan Alquran
Center (AC). Impiannya, di AC itulah nanti qori, qariah, hafiz, hafizah, juara
syarhil, juara khat, juara fahmil dibina intensif. Tak cukup pelatih lokal, akan mendatangkan
pelatih nasional. Seluruh fasilitas akan disiapkan. Mereka akan digembleng
dalam waktu lama. LPTQ kabupaten/kota diharapkan ikut membantu.
Ide
cemerlang tersebut mendapat sambutan luar biasa dari pengurus lain. Memang ada
harus demikian untuk menjadi juara. Ada tempat khusus untuk pembinaan. “Kalau
kita perhatikan, provinsi yang banyak meraih juara, karena mereka intensif
melakukan pembinaan. Bukan satu dua bulan menjelang MTQ baru ada pembinaan,
melainkan bertahun-tahun. Kalau mereka juara itu sangat wajar,” kata Mus
Mulyadi salah satu pengurus LPTQ Kalbar.
Untuk
melahirkan seorang juara nasional, tidak bisa instant. Selalu ada proses yang
memakan waktu panjang. Kalau ingin memperbaiki peringkat, dari nomor bawah ke
papan tengah, caranya hanya satu. Lakukan pembinaan secara intensif,
sistematis, dan terprogram. Kemudian, didukung fasilitas standar dengan pelatih
andal. Namun, itu semua tentulah harus didukung dana.
“Soal
biaya tidak ada masalah,” tegas M. Zeet. Nah, kalau “Pakwe” sudah ngomong
demikian, dana yang selalu dikeluhkan, bukan lagi persoalan. Saya percaya akan
hal itu. Sebagai orang nomor satu di jajaran birokrasi Pemprov Kalbar, tentu M
Zeet memiliki kemampuan untuk menyiapkan dana. Kalau dana tidak ada masalah,
sekarang tinggal action.
M
Zeet yang juga Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Kalbar itu ditanya soal mepetnya
waktu persiapan menghadapi MTQ Batam. Kalau menunggu dibangun AC, jelas tidak
memungkinkan. Hanya ada dua pilihan, para juara MTQ di Bengkayang 27 April
nanti, langsung dibina. Pilihan pertama, para juara MTQ Kalbar itu dititipkan
pembinaannya di Jawa. Atau, pilihan kedua, pelatih nasional yang didatangkan. M
Zeet memilih mendatangkan pelatih nasional. Lokasi pembinaan, kemungkinan besar
Asrama Haji. Mereka dibina dan dilatih siang malam menjelang berangkat ke
Batam. Apakah itu maksimal? Jelas tidak maksimal. Namun, itulah upaya maksimal
yang dilakukan nanti oleh LPTQ Kalbar yang baru dibentuk.
“Kira-kira
demikian upaya yang akan kita lakukan. Pastilah tidak maksimal dengan sisa
waktu sedikit. Kecuali untuk MTQ berikutnya, kita akan lakukan secara maksimal,
terprogram, sistematis. Walau demikian, kita bertekad untuk memperbaiki peringkat
di Batam nanti,” tekad mantan Sekda Singkawang ini.
Untuk
sementara, tekad pengurus LPTQ Kalbar yang di-SK-an oleh Gubernur Drs Cornelis
MH sangat tinggi. Walau belum dilantik, mereka sudah dihadapkan dua agenda
besar, yakni menyukseskan MTQ Bengkayang dan persiapan MTQ Batam. Di tengah
keterbatasan pengalaman maupun fasilitas, LPTQ Kalbar bertekad untuk memberikan
yang terbaik. Bagaimanapun, ajang MTQ bisa menjadi ajang untuk mempromosikan
nama Kalbar di tingkat nasional maupun internasional. Sekarang, tekad sudah
diucapkan, tinggal menunggu realisasinya. Semoga impian untuk memperbaiki
peringkat bisa diwujudkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar