Minggu, 23 Februari 2014

Sekilas Sejarah MTQ



Musabaqah Tilawatil Quran
MTQ telah ada di Indonesia sejak tahun 1940-an sejak berdirinya Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, ormas terbesar di Indonesia.
Sejak tahun 1968, saat menteri agama dijabat K.H. Muhammad Dahlan (salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) MTQ dilembagakan secara nasional. MTQ pertama diselenggarakan di Makassar pada bulan Ramadan tahun 1968. Kala itu hanya melombagakan tilawah dewasa saja dan melahirkan Qari Ahmad Syahid dari jawa Barat dan Muhammadong dari Sulawesi Selatan. MTQ kedua diselenggarakan di Banjarmasin tahun 1969. Tahun 1970 MTQ ketiga diselenggarakan di Jakarta dengan acara yang sangat meriah.
MTQ kini sudah berlangsung 23 kali. Banten akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke 24. Kini, tidfak hanya lagu yang dilombagakan, juga termasuk cerdfas cermat, pidato, kaligrafi, dan lain sebagainya.
MTQ juga diselenggarakan antar dan di dalam instansi tertentu. MTQ Wartawan diselenggarakan secara rutin tiga tahun sekali dan akan memasuki MTQ kelima tahun 2008 nanti. MTQ Pertamina terhenti sejak tahun 1980. MTQ Telkom dengan nama MAN (Musabawah Al-Quran Nasional) tahun 2008 ini akan dilangsungkan di banda Aceh seagai MAN ke delapan.
Lagu-lagu tilawah antara lain Bayati, Syika, Nahwand, Rost, Jiharka, dan lain sebagainya.
Qari-qari terkenal asal Indonesia antara lain: K.H. Aziz Muslim, K.H. Bashori Alwi, Hj. Rofiqoh darto Wahab, Hj. Nursiah Ismail, Hj. Aminah, Hj. Maria Ulfah, Muammar ZA, Muhammadong, Muhammad Ali, H. Wan Muhammad Ridwan Al-Jufrie' dan lain sebagainya.
Daftar MTQ
Berikut daftar Qari (Pembaca Al Quran Pria Terbaik) dan Qariah (Pembaca Al Quran Wanita Terbaik) dari MTQ tingkat Nasional [1]
No
Tahun
Tempat
Qari
Qariah
Juara Umum
1
1968
Makassar
H. Abdul Syahdi (Jawa Barat)
Mawiyah Rafe'l (Sumatera Selatan)
-
2
1969
Bandung
Abdul Hakim Muslim (Jawa Tengah)

-
3
1970
Banjarmasin
Salafuddin (Jawa Tengah)
Wahdah Muhsin
-
4
1971
Medan
Hasan Basri (Sumatera Utara)
Darmawati Tahir (Sulawesi Selatan)
-
5
1972
Jakarta
M. Harun S. Roni (Sumatera Selatan)
Wahdah Arsyad (Kalimantan Selatan)
Jakarta
6
1973
Mataram
H. Rahmat Lubis (Sumatera Utara)
Nurbaini Ramli (Kalimantan Barat)
Sumatera Utara
7
1974
Surabaya
H. Shalahuddin Gazali (Jawa Timur)
Nursiah Ismail (Kalimantan Barat)
Jawa Timur
8
1975
Palembang
Nasrullah Djamaludin (Jakarta)
H. Darmawati (Jakarta)
Sumatera Selatan
9
1976
Samarinda
M. Ali Yusni (Kalimantan Timur)
H. Nursiah Ismail (Kalimantan Barat)
Kalimantan Timur
10
1977
Manado
H. Hasanuddin Hasyim (Aceh)
Qusthaniah (Kalimantan Timur)
Jawa Barat
11
1979
Semarang
Nanang Qosim ZA (Sulawesi Utara)
Alfisyah Arsyad (Kalimantan Selatan)
Jawa Barat
12
1981
Banda Aceh
H. Muamar ZA (Jakarta)
Sarini Abdullah (Jakarta)
Aceh
13
1983
Padang
Ramli Ahmad (Lampung)
Siti Aminah HN Ismail (Jawa Barat)
Jakarta
14
1985
Pontianak
Drs. H. Nasir Cidung (NTB)
Fatmawati Kasim (Sulteng)
Jawa Timur
15
1988
Bandar Lampung
Syarifuddin M, BA (Sumatera Selatan)
Dahlia Achmad (Sulteng)
Lampung
16
1991
Yogyakarta
Muaraif Abbas, S.H. (Jakarta)
Fadilah Umar (Lampung)
Jawa Barat
17
1994
Pekanbaru
M. Syahabuddin (Sumatera Selatan)
Musniati Nur Aini AS (Riau)
Jawa Barat
18
1997
Jambi
Abdul Raud (Sumatera Selatan)
Wildayati (Sumatera Barat)
Jakarta

19
2000
Palu


Jawa Barat
20
2003
Palangkaraya


Jawa Barat
21
2006
Kendari


DKI Jakarta
22
2008
Banten


DKI Jakarta
23
2010
Bengkulu


Jawa Barat
24
2012
Ambon


DKI Jakarta
25
2014
Batam - Kepri



* Sumber: www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar